ACARA PENYULUHAN (SAP)
GIZI PADA IBU HAMIL
Pengetahuan yang kurang tentang
pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan akan berpengaruh terhadap
tingkat kesehatan ibu hamil dan janinnya,
sehingga diperlukan penyuluhan bagi ibu hamil dan calon ibu agar dapat
mengetahui, betapa pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan.
Bidang
Studi : Kebidanan Komunitas
Topik : Gizi pada ibu hamil
Sub Topik :
Pentingnya Gizi selama masa kehamilan
Sasaran : Ibu “R”
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 April 2012
Jam :
11.00-11.40 WIB
Waktu :
40 menit
Tempat :
di Posyandu “Nanas” Donokerto, Turi,
Sleman, Yogyakarta.
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan
tentang Gizi ibu hamil di Posyandu “NANAS” selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu
hamil dan calon ibu hamil dapat mengetahui pentingnya pemenuhan gizi selama
masa kehamilan serta mampu memenuhi kebutuhan zat gizi ibu hamil.
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan
tentang Gizi pada Ibu Hamil di Posyandu “NANAS” selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu
hamil dan calon ibu dapat mengetahui dan menyebutkan tentang:
1. Pengertian makanan bergizi
2. Mengapa makanan bergizi
diperlukan wanita hamil
3. Apa yang terjadi bila kekurangan
gizi
4. Bagaimana makanan ibu hamil dan
menyusuii
5. Kebutuhan makan dalam sehari
untuk ibu hamil
6. Bagaimana menu sehari-hari
7. Pandangan Islam mengenai
pemenuhan gizi selama massa kehamilan
Terlampir
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan :
|
Menjawab salam
Mendengarkan
dan memperhatikan serta memberi memberikan
respon
|
2.
|
20 menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian makanan bergizi
2. Mengapa makanan bergizi diperlukan wanita hamil
3. Apa yang terjadi bila kekurangan gizi
4. Bagaimana makanan ibu hamil dan menyusuii
5. Kebutuhan makan dalam sehari untuk ibu hamil
6. Bagaimana menu sehari-hari
7. Pandangan Islam mengenai pemenuhan gizi selama massa kehamilan
|
Menyimak dan memperhatikan
|
3.
|
10 menit
|
Evaluasi :
|
Menyimak dan mendengarkan
|
4.
|
5 menit
|
Penutup :
|
Menjawab salam
|
Yogyakarta,
28 April 2012
Sasaran Pemberi
Materi Penyuluhan
(Ibu “R”)
(Lia Putri K.W)
Mengetahui,
Pembimbing PKL
(Sri Ratnaningsih, S.ST)
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah
Soal : 3 soal
A. Pengertian
Seorang wanita
dewasa yang tidak hamil, keperluan gizinya dipergunakan untuk kegiatan
rutin dalam proses metabolism tubuh, aktivitas fisik, serta menjaga keseimbangan
segala proses dalam tubuh. Sedangkan pada wanita dewasa yang sedang hamil
maka di samping untuk proses yang rutin juga diperlukan energi dan gizi
tambahan untuk pembentukan jaringan baru, yaitu janin, plasenta,
uterus serta kelenjar mamae.
Ibu hamil
dianjurkan makan secukupnya saja, bervariasi sehingga kebutuhan
akan aneka macam zat gizi bisa terpenuhi. Kebutuhan yang meningkat ini
untuk mendukung persiapan kelak bayi dilahirkan. Cara makan yang
berlebihan harus dihindari, karena dapat merugikan sendiri.
Bagaimanapun juga penambahan jumlah gizi harus disesuaikan dengan keperluannya.
Kebutuhan lemak pada ibu hamil tidak perlu dikurangi, apalagi
sayur-sayuran serta buah segar. Bila berat badan si ibu tetap saja
atau mungkin menurun, mka dianjurkan mengkonsumsi semua jenis makanan.
Sebagai pedoman dalam pengawasan akan kecukupan gizi ibu hamil adalah
bagaimana kenaikan pertambahan berat badan si ibu. Sebagai
standard kebiasaan kenaikan berat badan pada ibu hamil menurut Committee
on Nutritional (1990) adalah sekitar 7 kg sampai 18 kg. Untuk ibu gemuk
(BMI > 26-29 pertambahan berat badan sekitar 7kg -11,5 kg
Untuk ibu normal (BMI 19,8-26) maka pertambahan 11,5 kg – 16 kg. Untuk
ibu kurus (BMI < 19,8 pertambahan berkisar 12,5 kg – 18 kg.
Dengan berpegangan pada nilai ini maka jika terjadi kelebihan berat badan
maka dianjurkan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat serta gula-gula.
Pada ibu hamil yang kekurangan gizi maka perlu pemberian kalori
tambahan agar tubuh segera mengalami kondisi yang ideal, meskipun
berbagai literatur menyebutkan bahwa ibu hamil kurang gizi, bisa melahirkan
anak tanpa ada kelainan apapun. Akan tetapi risiko kehamilan serta saat
melahirkan tentunya lebih tinggi dibandingkan ibu hamil dengan
kondisi gizi yang sempurna.
Pada ibu hamil
terutama pada pertengahan usia kandungannya, sering mengalami
pembengkakan pada kakinya. Hal ini bisa di atasi dengan mengurangi
konsumsi makanan yang mengandung ion Natrium dan Klorida (Garrow
and James, 1993). Kebutuhan tambahan gizi pada ibu hamil harus
benar-benar diperhitungkan, sehingga tidak mengakibatkan kelebihan yang
bisa berakibat merugikan. Adapun makanan yang sangat dianjurkan pada
masa kehamilan adalah susu, telur, sayur, buah, mentega,
margarin, serta vitamin, utamanya vitamin A, D dan C.
Jaminan
terbaik dari konsumsi kalori yang cukup selama hamil adalah peningkatan berat
badan sesuai dengan pertambahan usia kehamilan, peningkatan berat badan optimal
tergantung pada tinggi badan ibu hamil, struktur tulang dan status gizi sebelum
hamil. Pola peningkatan berat badan juga penting, pola ideal dari peningkatan
berat badan selama hamil adalah adanya peningkatan 1 – 2 kg selama trimester
pertama, diikuti dengan peningkatan rata 0,4 kg per minggu selama akhir dua
semester. Selama trimester kedua umumnya peningkatan berat badan menandakan
peningkatan volume darah, pembesaran payudara, uterus (rahim) dan berhubungan
dengan jaringan dan cairan serta simpanan lemak ibu hamil (Committee on
Nutritional, 1990).
Peningkatan
berat badan yang tidak sesuai (< 1 kg per bulan) selama trimester dua dan
tiga atau peningkatan berat badan yang berlebihan (> 3 kg per bulan) harus
dievaluasi dan perlu mendapatkan konseling nutrisi. Kekurangan atau kelebihan
nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada ibu hamil.
Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia,
abortus, partus prematour,
insersia uteri, hemorgia postpartum, sepsis puerperalis, dan sebagainya.
Sedangkan makan secara berlebihan karena ibu hamil sering salah mengerti
dengan arti makan untuk “dua orang” dapat menyebabkan bayi terlalu besar.
Sebaiknya ibu hamil makan secukupnya sesuai dengan kebutuhan selama kehamilannya.
Makanan tidak perlu mahal akan tetapi mengandung protein baik hewani maupun
nabati. Seperti diketahui kebutuhan nutrisi selama kehamilan adalah
meningkat. Adapun kebutuhan tersebut digunakan untuk pertumbuhan
janin dan plasenta (ari-ari), pertambahan volume darah, pertumbuhan kelenjar
susu sebagai persiapan untuk menyusui dan metabolisme tubuh yang meningkat.(Committee
on Nutritional, 1995; Soetjiningsih, 1995)
Makanan yang
diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan yang mengandung zat pertumbuhan
atau pembangun yaitu protein, selama itu juga perlu tambahan vitamin dan
mineral untuk membantu proses pertumbuhan itu. Sesuai dengan usia pertumbuhan
kehamilan mulai dari trimester pertama hingga ketiga banyak keluhan ibu hamil
yang mempengaruhi keinginan untuk makan. Pada kehamilan trimester pertama umur
kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul keluhan-keluhan seperti rasa mual, ingin
muntah, pusing-pusing, selera makan berkurang sehingga timbul kelemahan dan
malas beraktivitas. Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori, protein,
mineral serta vitamin yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan
kebutuhan gizi dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu
diperhatikan adalah bahwa ibu hamil harus tetap makan agar tidak terjadi
gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan untuk menghindari rasa mual dan
muntah posi makanan kecil akan tetapi frekuensi makan sering. Energi serta gizi
pada saat seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara kesehatan serta
vitalisnya, disampng tentunya mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses.
B. Bahaya kekurangan Gizi saat massa kehamilan
a. Pengaruh bagi BUMIL
b. Pengaruhnya bagi ibu
c. Pengaruhnya pada janin
C. Pola makan bumil per trimesternya
1. Kehamilan Triwulan I (minggu
1 – 13)
Pada kehamilan
Triwulan I biasanya nafsu makan ibu kurang dan sering timbul rasa mual dan
ingin muntah. Namun makanan BUMIL tetap diberikan seperti biasa.
Berikan
makanan dengan porsi kecil tetapi sering & yg segar-segar, misalnya telur,
susu, buah-buahan (jeruk, jambu, apel,dll), sari buah, asinan, atau makanan
ringan lainnya seperti biskuit, crackers, dsb.
2. Kehamilan Triwulan II
(minggu 13 – 27)
Pada kehamilan
Triwulan II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat. Kebutuhan akan zat gizi
sumber tenaga seperti: nasi roti, singkong, gula, minyak santan, dll, lebih
banyak dibandingkan kebutuhan saat tidak hamil, juga kebutuhan zat pembangun
dan zat pengatur, seperti: lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna.
Untuk memenuhi
tambahan kebutuhan zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur, diperlukan
tambahan konsumsi makanan sehari-hari, berupa:
Nasi ½ porsi sayuran 1 ½ mangkok
Ikan ½ potong susu 1 gelas
Tempe 1 potong Air 2 gelas
3. Kehamilan Akhir Triwulan III
(minggu 27 – lahir)
Pada saat ini
janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Nafsu makan ibu
sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Jangan makan berlebihan agar berat
badan tidak terlalu banyak. Bahan makanan sumber lemak dan hidrat arang,
seperti makanan yang manis-manis dan gorengan dikurangi. Bahan makanan sumber
zat pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak dibandingkan dengan
kehamilan pada Triwulan II. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan janin yang
sangat pesat serta persiapan persalinan. Pada masa ini lambung menjadi sedikit
terdesak, dan ibu merasa kepenuhan. Berikan makanan dalam porsi kecil tapi
sering, agar zat gizi yang diperlukan ibu dapat terpenuhi.
D. zat-zat gizi terpenuhi dapat diperhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Makanan
hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar dan sayuran hijau
biasanya dapat mengurangi rasa mual
2. Posi
makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila kurang seleramakan nasi,
dapat diganti dengankentang, macaroni, mie atau jajanan lainyang bergizi. Pada
trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin serta untuk mempertahankan kesehatan si ibu. Pada saatini
muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu makan bertambah, perkembangan
janin sangat pesat bukan saja tubuhnya tetapi juga susunan saraf otak (kurang
lebih 90%).
Olehkarena pertumbuhan janin
yang pesat di mana jaringan otak menjadi perhatian utama maka ibu hamil
memerlukan protein dan zat gizi lain seperti galaktosa yang ada pada susu sehingga
dianjurkan untuk minum susu 400cc.
Yang perlu diperhatikan pada
trimester kedua ini adalah:
1. Hendaknya lebih banyak
memakan bahan makanan sumber protein (zat pembangun), agar janin mengalami
pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging, telur,
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lainlain.
2. Selain zat pembangun,
zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan mineral merupakan zat pengatur
yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.
3 Perlu diperhatikan, bila ibu
mengalami bengkak-bengkak pada kaki, hendaknya konsumsi garam dan makanan perlu
dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara lain Instansi
Noodle, Margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan
makanan tersebut hendaknya dibatasinya. Trimester ketiga, pada saat ini nafsu
makan sudah baik sekali cenderung untuk merasa lapar terus menerus sehingga
perlu diperhatikan agar tidak terjadi kegemukan. Pada masa ini diperlukan
makanan dengan nilai biologis yang tinggi serta memadai untuk mencukupi segala
yang dibutuhkan. Secara garis besar makanan pada trimester ketiga sama dengan
makanan pada trimester kedua, tetapi
hendaknya jangan terlalu banyak, agar ibu terhindar dari kegemukan.
E. Keperluan zat gizi tambahan
Keperluan zat
gizi tambahan yang diperlukan pada kehamilan menurut risalah Widya Karya Pangan
dan Gizi VI (1998) adalah:
Kalori 2200 + 285 kal
Protein 48 + 12 gr
Ca 500 + 400 mg
Fe 26 + 20 mg
Vit A 500 + 200 RE
Thiamin 1 + 0,2 mg
Riboflavin 1,2 + 0,2 mg
Niacin 9 + 1 mg
Vit C 60 + 10 mgr
Vit
D - 5 + 10 μg
F. Pesan-Pesan Penting BUMIL:
1. Bumil harus makan 1 piring nasi + lauk
pauknya dan minum lebih banyak dari pada saat tdk hamil, karena selama hamil
ibu makan untuk dirinya sendiri dan janin dalam kandungannya.
2. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah
makanan yang segar-segar, seperti buah-buahan, sari buah, sayur bening, dan
sayur segar lainnya.
3. Makanlah makanan beraneka ragam setiap
hari selama hamil dalam jumlah yang cukup.
4. Untuk mencegah kurang darah selama
hamil, ibu harus banyak makan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau
tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, dan kacang-kacangan lain, telur,
ikan dan daging. Jangan lupa minum tablet besi 1 butir sehari.
5. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang
pinggul rapuh, ibu harus banyak makan makanan sumber zat kapur seperti:
kacang-kacangan, ikan teri/ikan kecil yang dimakan bersama tulangnya, sayuran
daun hijau seperti: bayam, daun katuk, daun singkong dan susu.
6. Selama hamil makanlah makanan beraneka
ragam setiap hari dalam jumlah yang cukup.
7. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia)
selama kehamilan yaitu: pucat, pusing, lemah, dan penglihatan berkunang-kunang.
8. Perhatikannlah kenaikan BB ibu selama
hamil.
9. Jangan lupa memeriksakan diri ke bidan
atau PUSKESMAS secara teratur, agar ibu dan kandunganya tetap sehat &
dapatkan immunisasi TT 2 kali selama kehamilan.
10. Selama hamil, sebaiknya ibu tdk melakukan
kegiatan yang berat.
11. Untuk persiapan menyusui:
Ibu
perlu diberikan penyuluhan tentang manfaat ASI dan menyusui, ASI ekslusif (0-4
bln usia bayi), cara/tehnik menyusui yang baik dan benar, bahaya susu botol.
Periksakan
putting susu untuk mengetahui apakah ada kelainan (putting datar atau
terbenam).
Kalau
putting ada kelainan, mulai diperbaiki setelah kehamilan 7 bulan ke atas, yaitu
setiap habis mandi puting ditarik-tarik keluar, namun jangan dilakukan
berlebihan.
Depkes RI,
2000. Diet Rendah Garam, Pozi Pusat
Depke RI, Jakarta.
Djarwoto B. Pengobatan Hipertensi, Bag IPD FK UGM,
Jogyakarta
Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi 2. UI Press,
Jakarta